MACMEDIA.LIVE/ – Siswi bernama Asra Panahi (15) tewas pekan lalu setelah dipukuli aparat keamanan dalam penggerebekan di sekolahnya, kata serikat guru.
Asra Panahi tewas pada 13 Oktober 2022 setelah petugas berpakaian preman menggerebek SMA Shahed di kota barat laut Ardabil, kata Dewan Koordinasi Sindikat Guru Iran, dikutip dari kantor berita AFP.
Para murid saat itu dibawa ke kota untuk “acara ideologis” di pusat protes kematian Mahsa Amini , perempuan yang tewas usai ditahan polisi moral Iran karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian wanita di negara tersebut.
Beberapa murid, yang mulai meneriakkan slogan-slogan menentang diskriminasi dan ketidaksetaraan, menjadi sasaran kekerasan dan penghinaan oleh wanita berpakaian preman dan bercadar, ujar serikat tersebut.
Setelah dikembalikan ke sekolah mereka dipukuli lagi, katanya pada Senin (17/10/2022).
“Setelah itu salah satu siswa bernama Asra Panahi sayangnya meninggal di rumah sakit dan sejumlah siswa ditangkap,” lanjutnya seraya menambahkan bahwa pemukulan itu membuat seorang murid lainnya koma.
Televisi Pemerintah Iran kemudian menayangkan wawancara dengan pamannya yang berujar, Asra Panahi meninggal karena gagal jantung.
Perwakilan parlemen Ardabil, Kazem Mousavi, mengeklaim Asra Panahi bunuh diri dengan menelan pil, dalam laporan situs web Didban Iran.
Klaim tersebut memicu amarah mantan bintang sepak bola Iran Ali Daei, yang juga berasal dari Ardabil dan sudah terlibat masalah sebelumnya dengan pihak berwenang atas dukungannya untuk demo Mahsa Amini.
· · ·
Dalam unggahan di akun Instagram-nya yang memiliki 10 juta followers, Ali Daei menulis bahwa dia tidak percaya Panahi meninggal karena gagal jantung dan menolak klaim anggota parlemen yang menyebutkan siswi tersebut bunuh diri.
Dalam pernyataan pada Selasa (18/10/2022), serikat guru Iran mengecam keputusan sekolah melibatkan murid dalam “peristiwa ideologis” tanpa persetujuan orangtua.
Sementara itu, situs web pengadilan Mizan Online menanggapi unggahan Instagram Ali Daei dengan menudingnya sebagai berita palsu.
“Jika Tuan Daei memiliki bukti mengenai klaim yang dibuat tentang kematian siswi di Ardabil, dia diharapkan menyampaikannya kepada pejabat terkait sesegera mungkin dan menindaklanjutinya,” tulis Mizan.
Koalisi kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International pada Senin (17/10/022) mengatakan, tindakan keras aparat keamanan terhadap demo Iran terkait kematian Mahsa Amini telah menewaskan sedikitnya 23 anak yang diidentifikasi.
“Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://MACMEDIA.LIVE/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://MACMEDIA.LIVE/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”